MEMBANGUN KECINTAAN ANAK PADA BUKU
Ayah – Ibu, pernah tidak memiliki hobi? Entah itu membaca, melukis, jalan-jalan, berbelanja, atau hobi lain. Nah misalnya saat pertama membangun hobi berbelanja, kita tidak langsung berjam-jam berbelanja kan? Durasi belanja sebentar saja, tapi kita merasakan sebuah kesenangan yang makin lama bertambah, yang membuat lama-kelamaan durasi & intensitas belanjanya makin bertambah. Sampai akhirnya menjadi suatu hobi.
Serupa dengan membangun kecintaan terhadap buku. Kita tidak bisa mengharapkan anak pertama kali diberika buku (semenarik apapun bukunya), lalu anak langsung bereksplorasi & bertahan lama membaca-baca buku. Mungkin awalnya dia hanya membuka sebentar, lalu langsung lari melakukan kegiatan lainnya. Atau justru hanya melirik sebentar saja. Disinilah peran besar orang tua untuk membangun kecintaan anak pada buku. Yaitu membuat anak merasa senang dengan buku.
Pertama adalah lower your expectation. Saat memberikan buku untuk pertama kalinya, orang tua sebaiknya tidak berekspektasi anak langsung senang dengan buku tersebut. Bahkan tidak usah berekspektasi apapun. Ekspektasi bisa membuat orang tua sadar tidak sadar bisa ‘memaksa’ anak untuk membaca buku tersebut. Sehingga anak jika dipaksa akan semakin tidak mau dan bahkan tidak menyukai buku.
Kedua, follow the child. Ikuti anak. Jika anak hanya mau baca halaman tertentu, dibolak-balik dengan cepat, orang tua sebaiknya tetap mendampingi. Misalnya dengan mengatakan, “Wah itu ada bola (saat anak buka halaman bola), lalu sedetik kemudian anak buka halaman pasir, orang tua jangan kesal, sebaiknya katakan, “Wah sekarang ada pasir!”, dst. Jika itu dilakukan dengan sabar, anak bisa perlahan membangun kecintaan dengan buku secara perlahan ❤
Dalam hal ini, memang bukan suatu pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, Rabbit Hole ingin mempermudah tugas orang tua untuk membangun kecintaan pada buku. Dengan membuat buku dengan fitur yang menarik, agar anak lebih mudah untuk engage & tertarik saat pertama kali berkenalan dengan buku. Seperti kita, kalau berkenalan dengan orang yang penampilannya menarik (atau setidaknya tidak menyeramkan) akan lebih mudah untuk mau berkenalan, dibandingkan dengan orang yang tidak rapi.
Yuk bacakan bukunya, Ayah dan Ibu.
Sumber : Rabbitholeid
Dikutip dan diedit oleh : Fadilla Rizki, S.Psi ( Reseller Resmi Rabbitholeid )
Leave A Comment