Bahan Tambahan Pangan dalam Makanan dan Cemilan Anak, Bolehkah ?

oleh : dr. Zuhrah Taufiqa, M. Biomed

 

Ikhtiar tanpa batas, meski ilmu baru seujung kuku.

Bahaya Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam Jajanan terhadap Tumbuh Kembang Anak.

– Saat ini sangat mustahil bisa melepaskan diri dari yang namanya Bahan Tambahan Pangan (BTP).    Mengapa ?

Silahkan kita cek di rumah masing-masing, pernahkan memasak tanpa garam ? pernah kah minum kopi ? suka kah makan coklat ? Bahkan, dalam garam pun terkandung zat anti kempal (anticaking agent) yang merupakan salah satu contoh BTP.

– Apa itu BTP ?

BTP adalah bahan yang ditambahkan dalam makanan/pangan yang mampu mempengaruhi bentuk dan sifat atau karakteristik bahan makanan tsb.

– Mengapa makanan diberi BTP? Apa tujuannya?

Sebenarnya,  tujuan pemberian BTP ini baik. Contoh, pengawet (natrium/kalium benzoat-yang diizinkan). maksud pemberian pengawet sebenarnya adalah untuk mencegah pertumbuhan jamur, mikroba dll yang bisa merusak bahan makanan dan mencegah timbulnya keracunan akibat adanya perkembangbiakan jamur/mikroba, misal pada makanan kaleng yang dikonsumsi oleh tentara yang sedang berperang. pernah makan sarden kalengan? Mau makan buah berry atau Kiwi yg sulit tumbuh di Indonesia? Bagaimana bisa awet dan tidak rusak selama perjalanan?
Atau pemanis. bagi seorang penderita DM atau sakit gula, maka mengonsumsi makanan yang mengandung aspartam yang merupakan contoh BTP lebih dianjurkan dibanding gula pasir karena aspartam merupakan pemanis tanpa kalori.  Atau penggunaan BHT/BHA yang merupakan antioksidan yang bertujuan mencegah terjadinya reaksi oksidasi yang bisa merusak bahan makanan. Secara alami, antioksidan ditemukan dalam sayur dan buah

– Beberapa jenis BTP yang diizinkan :

Pengawet (preservatives), pemanis (sweetener), penguat rasa (flavor enhancer), pengemulsi (emulsifier), antikempal (anticaking agent) dll. Semua telah diatur dalam permenkes lengkap dengan jenis, kategori dan batas dosis yang dibolehkan. silahkan lihat Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/88

– BTP bisa bersifat alami atau buatan (kimia).

Mengapa ada yang kimia? karena BTP alami berjumlah terbatas di alam dan memilki daya tahan terbatas alias mudah rusak oleh pengaruh suhu, kelembaban dll. itulah mengapa ada asam sitrat sebagai zat pengasam karena tak cukup jeruk sebagai sumber asam. atau itulah mengapa ada zat pewarna hijau karena tak cukup daun suji (daun pandan) untuk memberi warna hijau.

– Mana yang lebih berbahaya yang alami dibanding buatan ?

SAMA BAHAYANYA. mengapa ? kok bisa ? karena atas nama BTP alias bahan tambahan, jika digunakan dengan cara yg tidak tepat, dosis yang berlebihan, tetap akan menimbulkan akibat buruk bagi kesehatan. lalu apa unggulnya BTP alami? karena berasal dari alam maka tubuh akan memberikan respon adaptasi yang jauh lebih baik dibanding ketika tubuh berhadapan dengan zat yang sintetik.

– Kapan BTP berbahaya ? 
yaitu ketika menggunakan BTP yang memang berbahaya alias dilarang penggunaanya (borax, formalin, rhodaminB), atau penggunaan BTP yang diizinkan namun digunakan tidak tepat atau dosis berlebihan.

– Apa bahaya BTP ? 
efek jangka pendek bisa menimbulkan alergi, reaksi hipersensitivitas, asma, gangguan prilaku (terutama anak dengan ADHD/ADD/PDD/Autism)
efek jangka panjang bisa memicu berbagi penyakit degenerative (obesitas, hipertensi, DM, dll), kanker.

 

– Bagaimana dg jajanan skolah anak saat ini ?

Rata-rata (silahkan amati sendiri), suatu produk yang dipasarkan akan mengandung lebih dari satu jenis BTP (pengawet, pewarna, perasa dll). makin banyak variasi BTP dalam suatu produk maka makin besar kemungkinan adanya gangguan terhadap tumbuh kembang anak.
Jangan kan jajanan sekolah, produk MP ASI pun ada yang menggunakan BTP. Jadi? harus sangat diperhatikan.

– Lalu apa yang harus dilakukan ?
1. PELAJARI -apa jenis BTP yang berbahaya, yang diizinkan dan baca serta pahami label makanan kemasan ketika membeli. jangan hanya perhatikan expired date atau masa batas kadaluarsa saja. tapi pelajari kandungan bahan dalam suatu produk.
2. HINDARI – makanan yang mengandung BTP yang berbahaya, biasanya makanan ini tanpa lisensi, berwarna terlalu cerah, sangat awet, sangat kenyal. seperti borak dan formalin dalam tahu, mie, bakso dll atau kerupuk dg warna sangat menarik.
3. BATASI – penggunaan BTP yang diizinkan menurut undang-undang. artinya, boleh menggunakannya tp jangan berlebihan, terutama bagi para produsen rumah tangga. pasti ketika membuat kue menggunakan pengembang. pasti ketika mendekor kue menggunakan berbagai pewarna. perhatikan detail BTP yang digunakan agar makanan yang dibuat aman dikonsumsi bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.
4. GUNAKAN – BTP alami dengan tepat. misalnya membuat onde-onde dengan air daun suji. membuat rainbow cake dengan berbagai pewarna alami.

Mari memasak dengan sehat. pelajari cara alami dan tepat dalam mengolah bahan makanan sehingga makanan sehat dan berkualitas. Mungkinkah makan tanpa garam? mungkinkah tidak mencicipi kelezatan cake, coklat, kopi, dan aneka ragam makanan lain?

Be a smart Mommy at home !!

Semoga bermanfaat