Chit Chat “Bagaimana Orang Tua Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah?”

Oleh : dr. Zuhrah Taufiqa, M.Biomed, Konselor Gizi-MP ASI dan Pimpinan Klinik Tumbuh Kembang Anak MLC

Zaman now, orang tua masih banyak yg mengidentikkan anak SIAP masuk sekolah saat anak sudah bisa CALISTUNG! Ooppss. apa iya begitu? Yuk, simak ulasan sederhana berikut ya Ayah Bunda!

Bagian 1 “Ortu sebaiknya paham dulu bahwa menyiapkan anak masuk sekolah BUKANLAH tentang anak bisa CALISTUNG, anak bisa duduk manis dll.

Sesungguhnya, orang tua adalah PENDIDIK/MADRASAH UTAMA BAGI ANAK, yang akan mendampingi mereka, mendukung mereka serta mempersiapkan mereka untuk siap menempuh pendidikan. Nah, pendidikan yang dimaksud disini BUKAN SEKEDAR BELAJAR di sekolah saja namun, mempersiapkan anak memasuki fase hidup yg dipenuhi dg proses pembelajaran. Bagaimana menumbuhkan jiwa “pembelajar” di dalam diri anak karena sesungguhnya dalam setiap aspek yg dijalani anak dan kita semua adalah bagian dari pembelajaran seumur hidup.

Di bagian inilah kesadaran dan pemahaman orang tua diperlukan. Ortu sebaiknya mengerti bahwa kemampuan dan kemajuan perkembangan anak dalam belajar tentu berbeda-beda. Sungguh, mereka masing-masing memiliki keunikan tersendiri yang akan menunjang kesiapan mereka untuk masuk sekolah. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa “anak siap masuk sekolah” tidaklah terkait dengan hal-hal berikut:

  1. Menjadi tunduk dan patuh
  2. Mampu duduk
  3. Mampu berbaris
  4. Mampu membaca
  5. Mampu berhitung
  6. Mampu mengikat tali sepatu
  7. Mampu mengerjakan Pe-eR, dst..

Sungguhlah BUKAN hal-hal di atas yang kita harapkan pada anak sebagai syarat dia SIAP masuk sekolah. Jadi, jangan fokuskan diri dengan hal-hal di atas. Karena sesungguhnya peran ortu lebih besar dari itu semua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah.

Lalu, apa yang harus dipersiapkan orang tua?

Bagian 2. Inilah yg harus dipersiapkan ortu agar anak “siap masuk sekolah”

Kembali ke pernyataan di awal bahwa orang tua adalah PENDIDIK UTAMA lho bagi anak. Jadi BUKAN GURU apalagi SEKOLAH! Jadi, jangan sampai ortu berfikir, menyekolahkan anak agar bisa dididik lalu pulang-pulang jadi baik. Oh sungguh, tidak begitu!

Orang tua adalah GURU UTAMA bagi anak, sosok yang akan senantiasa menggiring anak untuk belajar SEUMUR HIDUP mereka. Lalu, apa yang perlu ortu lakukan untuk membuat anak SIAP masuk sekolah?

Agar anak siap masuk ke lingkungan baru yakni sekolah, ortu diharapkan mampu mendukung dan mendorong anak dalam banyak hal seperti:

  1. Bercerita mengenai apa yg mereka suka dan tidak sukai, menggambarkan perasaan mereka, emosi yg mereka rasakan. Bisa melalui gambar ataupun cerita.
  2. Mengajarkan anak berpakaian sendiri, makan sendiri dan menggunakan toilet sendiri.
  3. Mengajarkan anak menyiapkan makanan dan minuman yg sehat untuk diri mereka sendiri, mengajarkan memilih makanan dan minuman sehat terutama kebiasaan minum air putih.
  4. Mendukung anak untuk selalu aktif bergerak setiap hari, entah itu berjalan, berlari, melompat.
  5. Mengajak mereka untuk mengeksplorasi lingkungan, alam bersama orang tua
  6. Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan terhadap buku, cerita dan lagu.
  7. Mendukung mereka untuk mau bertanya, mendorong mereka untuk mau berbicara dan bersabar menunggu jawaban mereka
  8. Melatih anak untuk bisa mengikuti perintah sederhana misalnya “menutup pintu, membawa barang, dll”
  9. Mendorong anak untuk berani memperlihatka ketertarikan dan minat mereka untuk belajar serta memunculkan rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal yg menarik bagi mereka
  10. Mendorong anak menjadi kreatif, bermain dg aneka permainan, seperti playdough, melukis, menggambar dll
  11. Mengajarkan dan melatih anak untuk berani mengambil bagian atau punya inisiatif untuk membantu orang lain dan berbagi bersama
  12. Memuji hasil usaha anak serta mendorong mereka untuk berjuang,dan merayakan kemampuan yg telah mereka capai dan tunjukkan.

Nah, jadi 12 hal di atas lah yang  sejatinya harus dilakukan ortu pada anak untuk menyiapkan anak masuk sekolah. Bukan CALISTUNG.! Ya, pendidikan berkarakter! Karena sesungguhnya belajar tak hanya di sekolah. Bahkan ketika Ayah Bunda membaca tulisan ini, maka Ayah Bundaa pun sedang belajar.