Kematangan Anak Masuk Sekolah dari Aspek Medis Tumbuh Kembang Anak
Penulis : Asrawati, M. Biomed,SpA (K), Dokter Konsultan Tumbuh Kembang Anak Klinik Tumbuh Kembang Anak My Lovely Child
Editor : dr. Zuhrah Taufiqa, M.Biomed
Orang tua harus mempersiapkan anaknya sebelum masuk ke lingkungan sekolah, agar anak dapat mengikuti proses pendidikan dengan baik karena sekolah merupakan tempat seorang anak belajar, berinteraksi sosial, mengembangkan kemampuannya diluar lingkungan keluarga.
Kematangan masuk sekolah atau kesiapan sekolah adalah suatu kondisi saat anak sudah siap sesuai standar fisik, intelektual, mental, keterampilan, serta perkembangan sosial yang sesuai untuk sekolah formal. Tujuan menilai kematangan anak ini adalah agar anak benar – benar siap masuk sekolah sehingga tidak terjadi kegagalan dalam proses pendidikan, kesulitan belajar, gagal sekolah, maupun mogok sekolah. Sekitar 10-15% anak sekolah mengalami gagal naik kelas, tersering pada anak laki-laki, golongan minoritas, anak yang berasal dari keluarga miskin, dan anak yang diasuh oleh orang tua tunggal. Anak yang memiliki keterbatasan dikatakan tiga kali lebih berisiko mengalami kegagalan dibandingkan anak normal.data suatu program beasiswa sekolah menunjukkan bahwa 6,0% anak mengalami kesulitan balajar yang spesifik,2-3% mengalami gangguan berbahasa 1,3%mengalami retardasi mental,dan 1,0% mengalami gangguan emosional. Dikatakan juga anak yang lahir kecil masa kehamilan (KMK) dua kali lebih berisiko mengalami gagal sekolah (25% vs 14%). Gagal sekolah berhubungan erat dengan kemungkinan dikeluarkannya anak atau remaja dari sekolah. Kira-kira 10% anak dikeluarkan dari sekolah dan menganggur, 22%gagal naik kelas satu kali. Gagal naik kelas dua kali meningkatkan risiko-dikeluarkan menjadi 39%.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menilai kesiapan sekolah adalah:
-
- Genetik
-
- Usia
-
- Jenis kelamin
- Berat badan lahir rendah dan prematuritas
-
- Kesehatan fisik
-
- Lingkungan keluarga
Masalah yang sering muncul bagi orang tua atau pihak sekolah:
-
- Beberapa orang tua merasa anaknya memiliki talenta atau kemamuan yang lebih dari anak lain seusianya, ini memerlukan penilaian khusus.
- Kesesuaian umur kronologis anak dengan tingkat dalam sekolah.
Usia 3-6 tahun (Periode pra sekolah), pada periode ini perkembangan kemampuan berkomunikasi, kemampuan menjawab pertanyaan tentang nama, umur, warna, informasi umum lainnya, kemampuan pengetahuan tentang gambar dan abjad. Sebelum usia 6 tahun anak memang belum bisa membaca namun pada periode prasekolah sudah dilatih mengenal abjad, lafal dan memberi nama sesuatu.
Penilaian kesiapan sekolah yang penting adalah kuesioner untuk orang tua yang mencakup skrining kemampuan bahasa anak, kemampuan motorik, kognitif, praakademik, kemampuan sensoris, dan juga pengamatan anak selama proses penilaian.
Tes Readiness merupakan tool skrining untuk menilai kemampuan yang dimiliki anak. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kesehatan fisik, riwayat kesehatan, fungsi mental dan tingkah laku, proses perkembangan anak, lingkungan keluarga, dan pengalaman prasekolah. Tool ini menilai kemampuan berbahasa (meminta anak menyebutkan abjad dan angka), kemampuan motorik (memegang pensil atau menggunakan gunting). Pengamatan anak berpisah dari orang tua/pengasuhnya, berinteriaksi dengan anak lainnya, perhatian, usaha, kerjasamanya dalam melakukan tes. Untuk tes kognitif bisa dilakukan dengan menggunakan Peabody picture vocabulary test revised (PPVT-R), Wechsler preschool and primary scale of intelegence revised (WPPSI-R), Stanford binet Intelligence scale edisi IV (SB IV), Woodcock Jhonson Phyco-educational battery revised (WJR). Sedangkan untuk menilai tingkah laku dengan menggunakan. The child behavior checklist (CBCL), The Behavior problems index (BPI), Early childhood longitudinal study Kindergarten Battery (ECLS-K).
Jika anak lulus tes Readiness yang tidak memiliki faktor-faktor yang berisiko tinggi baik fisik dan mental, memiliki lingkungan keluarga yang adekuat, dan mempunyai kemampuan akademik maupun sosial dan perkembangan sesuai usianya dapat langsung sekolah. Untuk yang tidak lulus maka dibuatkan perencanaan untuk proses pendidikannya secara multidisiplin sesuai kasus untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tanda- tanda yang perlu diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya kesulitan belajar pada anak diusia prasekolah adalah:
-
- Keterlambatan bicara jika dibandingkan dengan anak seusianya
-
- Adanya kesulitan dalam pengucapan kata
-
- Kemampuan penguasaan jumlah kata yang minim
-
- Seringkali tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat
-
- Kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari.
-
- Mengalami kesulitan dalam menghubung- hubungkan kata dalam suatu kalimat
-
- Kegelisahan yang sangat ekstrim dan mudah teralih perhatiannya
- Kesulitan berinteraksi dengan anak seusianya
-
- Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti suatu petunjuk atau rutinitas tertantu
-
- Menghindari pekerjaan tertentu seperti mengunting, menggambar, dan aktivitas lainnya yang memerlukan konsentrasi berkesinambungan.
Pencegahan yang dapat dilakukan berupa penyuluhan tentang pentingnya persiapan sekolah untuk anak saat kunjungan kesehatan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan anak, mengevaluasi perkemangan pendidikan, melakukan penanganan masalah sesegera mungkin sebelum terjadi gagal sekolah, mengevaluasi teman-teman sebaya, aktivitas, kesehatan yang menyebabkan perubahan perilaku.
Daftar Pustaka
-
- Soetjiningsih, Indriyani. Kesiapan Sekolah: Dalam: Soetjiningsih,Ranuh G penyunting.Tumbuh Kembang Anak, Edisi 2. Jakarta:EGC; 2012.h. 283-324.
-
- Feigelman S. Middle Childhood. Dalam:Kliegman, Behrman, jenson, Stanton, editor. Nelson textbook of pediatrics,edisi 20. Tokyo:Igaku-Shoin/Sounders, 2015.h.58.
- Maxwell KL, Chiffort RM. School Readiness Assesment. 2007.
-
- United Nations Educational, Scientific and CulturalOrganization, EFA Global Monitoring Report 2007: Strong foundations – Early childhood care andeducation, UNESCO, Paris, 2007
-
- Lara-Cinisomo, Sandraluz. Are L.A.’s Children Ready for School? Rand Corporation, Santa Monica, Calif: 2004.
Leave A Comment