“Kandungan ASI Begitu Penting bagi Bayi”, SelebrASI Pekan ASI (Bagian 1)
Oleh: dr. Zuhrah Taufiqa, M.Biomed
Konselor Gizi Klinik Tumbuh Kembang Anak, My Lovely Child

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2018, cakupan pemberian ASI eksklusif secara nasional masih 68,74%. Sumatera Barat sendiri masih 68,11%. Angka ini lebih baik dibanding cakupan asi eksklusif di dunia yang hanya mencapai 44%. Akan tetapi, angka stunting (pendek) sebagai cerminan gangguan gizi kronik pada balita Indonesia masih tergolong tinggi (30,8%). Sumatera Barat berada pada urutan ke-20 dari seluruh provinsi di Indonesia dengan prevalensi balita stunting yakni 29,9%.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebagai sumber nutrisi utama bagi bayi berperan penting dalam mengoptimalkan status gizi anak terutama di periode kritis tumbuh kembangnya. Komposisi energi ASI yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi serta terdapatnya berbagai zat gizi penting di dalam ASI sebagai pembentuk imunitas (kekebalan) tubuh bayi dan mengoptimalkan kesehatan saluran cerna bayi, menjadikan ASI jauh lebih unggul dibandingan susu formula jenis apa pun. Selain itu, jalinan hubungan psikologis antara anak dan ibu saat proses menyusui berlangsung juga berperan penting dalam mempengaruhi perkembangan kejiwaan anak. Akan tetapi, ternyata masih banyak orang tua yang belum paham mengenai pentingnya pemberian ASI saja atau ASI eksklusif ini dan melaksanakannya.

Oleh karena itu, perlu edukasi lebih jelas lagi mengenai pemberian ASI pada anak terutama ASI eksklusif serta kandungan di dalam ASI kepada para orang tua dan masyarakat agar kesadaran dalam menyusui dapat ditingkatkan.

ASI eksklusif yakni ASI saja tanpa air putih, air tajin, biskuit, buah atau makanan lainnya hingga berusia genap 6 bulan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa hingga usia 6 bulan, kandungan nutrisi di dalam ASI dapat memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Undang-Undang no.36 pasal 128 ayat 1 tahun 2009 menyebutkan bahwa ‘setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis’. Firman Allah dalam al qur’an yakni surat Al Baqarah ayat 233 berisi anjuran agar para ibu hendaknya menyusukan anaknya selama 2 tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

ASI mudah dicerna dan mengandung semua jenis zat gizi penting bagi tumbuh kembang bayi dengan komposisi ASI hari demi hari tidaklah sama. Laktosa, karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi bagi otak, terdapat di dalam ASI sebanyak dua kali lipat dibanding susu formula. ASI juga mengandung lemak dengan kadar tinggi. Asam lemak omega 3 di dalam ASI merupakan asam lemak yang penting bagi perkembangan saraf dan kecerdasan otak bayi. ASI mengandung protein atau asam amino yang mudah diserap sehingga mengurangi risiko terjadinya alergi. Laktoferin dan Immunoglobulin A merupakan protein dalam ASI yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh bayi. Selain Immunoglobulin A, di dalam ASI terdapat sel-sel hidup seperti sel darah putih penangkal penyakit, faktor pertumbuhan, hormon, dan beragam bakteri baik seperti lactobacillus dan bifidobacteria. ASI juga mengandung karnitin yang tinggi yang terlibat dalam proses pembentukan energi dan metabolisme tubuh. Berbagai vitamin seperti vitamin A, B dan C serta mineral penting seperti zat besi, kalsium, zinc dan selenium juga ditemukan di dalam ASI. Zat besi dan zinc di dalam ASI lebih mudah diserap dengan baik dan optimal dibanding susu formula. Selenium berperan penting untuk mempercepat pertumbuhan bayi.