PAUD di Masa Pandemi

Oleh: Klinik MLC

Penyunting: Rahmah El Fauziah

Pendidikan dimulai sejak berumur masih belia, orang tua perlu mempersiapkan dengan matang pola seperti apa yang akan diajarkan kepada anak di rumah. Karena masa kanak-kanak adalah masa yang perkembangannya terjadi pesat, hal ini terjadi sebelum anak berusia 6 tahun atau yang sering disebut dengan golden age.

Anak tak hanya dididik dirumah saja, akan tetapi juga di sekolahkan oleh orang tua mereka masing-masing. Contohnya adalah memasukkan anak ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

 

Lalu muncul permasalahan baru,

 

Bagaimana peran PAUD dalam masa pandemi saat ini?

Pandemi membawa dampak buruk bagi Lembaga PAUD itu sendiri, pasalnya banyak dari orang tua memilih untuk tidak memasukkan anak-anak mereka ke PAUD karena dianggap ‘percuma’. Sebeb ada banyak sekali kesulitan dalam mengikuti serangkaian kegiatan di PAUD secara virtual dan anakpun tidak mendapatkan stimulasi motorik yang maksimal dengan harga yang cukup mahal.

 

Faktanya,

  1. Masa anak usia dini (3-6 tahun) adalah golden age, dimana 80% aspek perkembangan anak terjadi dengan pesat. Menurut Christakis (2020), “mayoritas perkembangan bagian-bagian otak terjadi sebelum usia 5 tahun”. Oleh karena itu, pengalaman belajar anak pada usia tersebut bersifat predektif terhadap kesuksesannya di masa dewasa dan menjadi fondasi yang kuat bagi anak dalam menjajaki setiap tahap perkembangan.
  2. Menurut First Five Years Fund (2019), anak-anak yang tidak mengikuti PAUD lebih mungkin untuk tinggal kelas, mengikuti edukasi khusus, atau dikeluarkan dari sekolah lanjutan nantinya. PAUD memberikan dampak jangka Panjang terhadap perkembangan kognitif dan sosioemosional anak. Dengan mengikuti PAUD, anak dapat tetap terstimulasi dengan baik tentunya terdapat kontribusi serta kolaborasi antar pengajar dan orang tua.

 

Bagaimanapun keadannya, manfaat PAUD tidak boleh hilang karena adanya pandemi Covid-19. Sebaliknya orang tua tetap mendukung anak-anak usia dini agar tetap teredukasi, terhibur, terstimulasi serta gembira dalam proses belajar sebagai komitmen multidimensional terbaik, meskipun mereka hanya bisa belajar dari rumah.