Gerakan Tutup Mulut (GTM) Part 2
Oleh: Klinik MLC
Penyunting: Rahmah El Fauziah
Setelah tahu apa saja kemungkinan anak melakukan GTM di artikel sebelumnya, pada artikel ini membahas mengenai, “Apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan saat mengahadapi anak yang menunjukkan perilaku tutup mulut”
Yang harus dilakukan
- Mengatur jadwal makan: aturlah jadwal makan anak yaitu dengan 3x makanan utama dan 2x makanan kecil/snack.
- Batasi waktu makan anak: tetapkalah waktu anak makan, misalnya tidak boleh lebih dari 30 menit, dan sepakati dengan anak.
- Buat lingkungan yang menyenangkan dan nyaman, untuk makan latihlah anak makan di meja makan.
- Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan GTM (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, sampai menangis) tawarkan Kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tidak mau makan akhirilah prposes makan. Latihlah anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
- Jangan marahi anak, jika anak makan berantakkan, biarkan anak mengeksplor perasaannya terhadap makanan.
Yang tidak boleh dilakukan
- Memberikan anak hal yang diinginkannya secara terus menerus agar anak makan, seperti memberikan iPad yang tujuannya agar anak makan sambal bermain, atau dengan membelikan makanan dari luar dsb. Tindakan ini akan menyebabkan anak belajar bahwa GTM adalah media bagi dirinya untuk mendapatkan hal yang diinginkan dan anak akan kehilangan nafsu makannya.
- Memaksa anak makan dengan makian dan suapan yang diberikan dengan kasar.
- Memberikan suapan atau porsi yang terlalu banyak/besar.
- Jadwal makan anak mengikuti jadwal makan orang tua/dewasa.
- Membiarkan anak berlarian atau bermain sambal makan.
Leave A Comment