Ayo, Bersama “Cegah Stunting dan Obesitas”!

Oleh: dr. Zuhrah Taufiqa, M. Biomed

Editor : Rahmah El Fauziah

Perbaikan gizi masyarakat akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang berdampak terhadap pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa yang berlangsung sejak bertemunya sel sperma dan ovum hingga anak berusia genap dua tahun ini merupakan periode kritis yang akan berdampak terhadap masa depan individu.

Gangguan nutrisi ibu selama kehamilan bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin di dalam kandungan yang disebut “lifelong programming effect” seperti hambatan pertumbuhan janin (IUGR), kematian janin (IUFD), prematuritas dan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) yang merupakan faktor predominan kejadian stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronik yang sekilas proporsi tubuh anak mungkin tampak normal, namun saat diukur secara objektif, panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar antropometri anak yang ditetapkan.

Stunting dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang sel-sel saraf yang mengakibatkan rendahnya kemampuan kognitif dan hambatan perkembangan psikologis yang menimbulkan gangguan kemampuan belajar anak, IQ rendah dan hambatan stimulasi. Robinson R (2001) mengungkapkan tentang ‘fetal origins of adult disease’ yakni bayi dengan berat badan lahir rendah (<2.500 gram) berisiko mengalami obesitas di masa dewasa yang dapat memicu timbulnya berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit jantung coroner, diabetes melitus dan hipertensi.

Ketidakpahaman orang tua mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif yakni ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain di masa 6 bulan pertama serta pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) yang tidak tepat serta cenderung tinggi gula dan minyak juga turut menambah kejadian stunting dan obesitas.

Oleh karena itu, optimalnya nutrisi selama masa seribu hari pertama kehidupan anak yang meliputi gizi ibu selama kehamilan, pemberian ASI ekslusif, dan makanan pendamping ASI secara tepat dan seimbang merupakan upaya vital sebagai bentuk “aksi bersama cegah stunting dan obesitas” yang merupakan tema dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 tahu 2022. (ref)

 

*Dokter dan Konselor Gizi – Makanan Pendamping ASI Klinik My Lovely Child

*Mahasiswa Program Doktor Ilmu Gizi FK Universitas Indonesia

*Penulis Buku “Diary Pintar Bunda Menyusui dan MP ASI”, “Modul Edukasi ASI, Menyusui dan Pertumbuhan Anak”, “Catatan Menuju Sehat bersama MLC” dan “Aku Sehat Tanpa Anemia”

 

Tulisan ini dipublikasikan oleh Tim Dompet Dhuafa Singgalang di link, berikut infografisnya