Optimalkan Menu MPASI untuk Anak Sesuai Usia

Apa itu MPASI?

Apa itu MPASI?

MPASI juga disebut Makanan Pendamping Asi

Apa saja makanan yang itu? makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI (WHO) (Asosiasi Dietisien Indonesia, 2014).

Yuk simak ulasan berikut!

Usia 6-9 Bulan

Di usia ini, selain tetap memberikan ASI, idealnya bunda juga memberikan tiga kali makan yang diselingi dengan 1–2 kali camilan untuk si kecil.

Namun pada tahap awal pemberian MPASI, Bunda masih boleh memberikan satu porsi makan terlebih dahulu. Selanjutnya, Bunda bisa manambahnya secara bertahap hingga mencapai pola makan ideal si Kecil usia 6–9 bulan.

Untuk kali pertama pemberian makanan padat, bunda dapat memberikan 1–2 sendok teh, (5–10 ml) terlebih dahulu. Setelah si kecil terbiasa dan dapat menerima makanan padat dengan baik, barulah ditingkatkan secara bertahap.

Jenis makanan yang dapat diberikan pada awal pemberian MPASI adalah bubur susu, puree buah, dan sayur. Untuk buah dan sayur bunda bisa memilih pisang, apel, pir, alpukat, wortel, kentang, dan ubi. Rasa buah yang lebih manis biasanya lebih memudahkan anak untuk menerima puree buah lebih baik ketimbang jenis MPASI lainnya.

Selain itu, puree tahu dan kacang-kacangan juga dapat diberikan. Namun pastikan makanan tersebut dihaluskan dengan sempurna, agar si Kecil dapat menelannya.

Usia 9-12 Bulan

Untuk usia 9–12 bulan, bunda bisa menaikkan frekuensi dan porsi makannya menjadi tiga kali makan besar dan dua kali camilan. Selain itu, ASI juga tetap diberikan pada si Kecil.

Pada usia 9–12 bulan, bunda sudah mulai dapat memberikan makanan yang lebih bertekstur, atau berbentuk kotak-kotak kecil. Bayi juga seharusnya sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengunyah daging, terutama daging merah.

Usia 12-24 Bulan

Untuk usia ini, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan yang sama dengan makanan yang dikonsumsi keluarga. Ajak anak untuk bisa makan sendiri atau menggenggam makanan nya sendiri. Berikan bentuk makanan yang sekiranya mudah untuk digenggam sehingga mudah pula untuk anak memasukkannya kedalam mulut. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan sensor motorik halus anak kedepannya.

Stay Updated