Cara Mengasah EQ si Kecil Sejak Dini

Klinik My Lovely Child (MLC)

Editor : Rahmah El Fauziah

Kecerdasan anak merupakan hal yang perlu diasah. Mengapa? karena hal itulah yang menjadi pegangan atau kunci terpenting bagi kesuksesan mereka ketika baik saat masih sekolah maupun di dunia kerja kelak. Untuk itulah orangtua perlu mengasah dan membantu anak meningkatkan kesecedasannya sebaik mungkin.

Jenis Kecerdasan

Intellectual Intelligence (IQ)

Berhubungan dengan kemampuan kognitif

Emotional Intelligence (EQ)

Berhubungan dengan kemampuan memahami emosi orang lain dan mengontrol emosi diri sendiri

Spiritual Intelligence (SQ)

Mengacu pada kecerdasan jiwa untuk mengatasi masalah-masalh hidup dan menjadikan hidup seorang individu lebih bermakna

Emotional Intelligence (EQ)

EQ disebut-sebut lebih menentukan keberhasilan dibandingkan IQ, benarkah demikian?

Para orangtua hanya mengetahui kepintaran intelektual (IQ) anaklah yang paling penting dan perlu diasah. Sebenarnya EQ atau emotional intelligent anak juga tak kalah penting.

EQ berperan SANGAT PENTING dalam proses menghadapi kehidupan sosial yang mengharuskan berinteraksi dengan orang lain. Tak adanya EQ, seseorang tidak akan bisa menjalankan hidup sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Bagaimana Cara Mengasah Kecerdasan Emosional Anak?

1. Membangun Empati, membiasakan anak untuk mengucapkan, “Tolong, terima kasih dan maaf”

2. Kemampuan Berkomunikasi, Membantu anak dalam mengenal emosinya

3. Mengelola Stress, melatih anak untuk menyelesaikan masalah

Mengapa Kecerdasan Emosional Anak Sangat Penting?

Kecerdasan emosional pada anak-anak diharapkan mereka dapat berpikir secara luas dari berbagai aspek serta menemukan solusi dari berbagai masalah dalam artian mereka dapat mengelola emosi. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengembangkan kepercayaan diri dan meningkatkan motivasi dalam diri.

Namun di sisi lain, anak-anak tanpa kecerdasan emosional meresa frustasi dan tidak terhubung dengan siapa pun di sekitarnya. Mereka mulai berteriak dan tidak memahami emosi mereka sendiri, serta tidak dapat mempertimbangkan pereasaan orang lain. Sehingga kinerja mereka di sekolah juga terpengaruh.

Tahapan

1. Pada permulaan, tanyakan pada si kecil bagaimana perasaannya dan alasannya

2. Bantulah anak untuk menemukan solusi, disini kita jangan terburu-buru untuk menyelesaikan masalahnya. Beri anak kesempatan untuk berdiskusi

3. Ajak anak untuk memikirkan, mengumpulkan, dan memilih solusinya

4. Tahap terakhir, bantu anak menerapkan solusi yang dipilih