Apa yang dimaksud dengan “Tahap Perkembangan”? Perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai pada saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupan.

Tahap-Tahap Perkembangan;

1. Masa prakelahiran: sejak pembuahan sampai kelahiran

Selama masa prakelahiran, janin mengalami serangkaian tahapan penting yang membentuk dasar perkembangan dan pertumbuhannya. Setelah pembuahan, zigot terbentuk dan membelah menjadi embrio. Embrio ini kemudian mengimplantasikan dirinya di dalam dinding rahim. Selanjutnya, lapisan sel embrionik terbentuk, yang menjadi dasar bagi perkembangan organ dan sistem tubuh yang lebih kompleks. Organ-organ dasar mulai berkembang, seperti sistem saraf, kardiovaskular, pencernaan, dan kemih. Selama periode ini, janin mengalami pertumbuhan yang cepat dan menjadi lebih terstruktur. Ibu mulai merasakan gerakan janin yang semakin kuat. Sistem organ janin menjadi matang, seperti paru-paru yang berkembang untuk bernapas setelah kelahiran, sistem pencernaan dan kemih yang siap untuk berfungsi, dan sistem saraf yang lebih matang untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh. Akhirnya, melalui proses persalinan, janin keluar dari rahim dan memasuki dunia luar. Tahapan perkembangan ini membentuk fondasi penting bagi kehidupan yang baru lahir.

2.  Masa bayi: mulai usia 0-1 tahun

Selama masa bayi, yang dimulai dari usia 0 hingga 1 tahun, terjadi perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Pada saat kelahiran, bayi telah mencapai tahap perkembangan janin dan memulai perjalanan pertumbuhan di luar rahim. Pada awalnya, bayi bergantung pada refleks alami untuk makan, mengisap, dan merespons lingkungan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan kemampuan motorik seperti mengangkat kepala, menggulingkan tubuh, meraih dan menggenggam benda, dan akhirnya belajar duduk, merangkak, dan berjalan. Bahasa juga berkembang dalam tahap ini, dengan bayi mengeluarkan suara, mengoceh, dan akhirnya mengucapkan kata-kata sederhana. Selama masa bayi, mereka juga mengalami perkembangan sosial dan emosional dengan mengembangkan ikatan dengan orang tua dan orang lain di sekitar mereka. Seluruh tahapan ini memberikan dasar penting bagi perkembangan selanjutnya saat bayi memasuki masa balita dan masa anak-anak.

3. Masa awal anak-anak:dari akhir masa bayi hingga 2-6 tahun

Selama masa awal anak-anak, yang dimulai dari akhir masa bayi hingga usia 2-6 tahun, terjadi perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan anak. Pada tahap awal ini, anak-anak terus mengembangkan kemampuan motorik kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Kemampuan motorik halus juga meningkat, seperti menggambar dengan pensil, menggunakan sendok, dan memasangkan puzzle. Bahasa berkembang pesat, dengan anak-anak mulai menggunakan kata-kata lebih banyak dan membangun kalimat sederhana. Mereka juga mulai memahami aturan dan peraturan yang sederhana. Dalam aspek sosial dan emosional, anak-anak mulai membentuk hubungan dengan teman sebaya dan belajar berinteraksi dalam kelompok kecil. Mereka juga mulai mengembangkan keterampilan sosial seperti berbagi, mengambil giliran, dan mengungkapkan emosi dengan lebih baik. Dalam hal kognitif, anak-anak mulai menunjukkan minat dalam mengeksplorasi lingkungan, mengembangkan pemahaman tentang konsep dan hubungan, dan meningkatkan daya ingat dan pemecahan masalah. Selama masa awal anak-anak, dasar-dasar perkembangan kognitif, motorik, bahasa, sosial, dan emosional terus berkembang dengan pesat, membentuk fondasi penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

4. Masa pertengahan (akhir kanak-kanak); usia 6-12 tahun (setara tahun sekolah dasar)

Selama masa pertengahan (akhir kanak-kanak) sekitar usia 6 hingga 12 tahun, yang setara dengan tahun-tahun sekolah dasar, anak-anak mengalami tahapan perkembangan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dalam hal perkembangan fisik, anak-anak terus meningkatkan koordinasi motorik kasar dan halus mereka. Mereka menjadi lebih terampil dalam olahraga, bermain, dan menggunakan alat tulis. Dalam perkembangan kognitif, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman yang lebih kompleks tentang dunia di sekitar mereka. Mereka mampu memecahkan masalah yang lebih rumit, menggunakan logika, dan berpikir abstrak. Keterampilan membaca, menulis, dan berhitung terus berkembang dengan kemampuan yang semakin baik. Dalam aspek sosial, anak-anak mulai membentuk persahabatan yang lebih stabil dan kompleks. Mereka belajar berkolaborasi dalam kelompok, memahami peran dan tanggung jawab, serta mengembangkan empati dan pemahaman tentang perbedaan. Emosional, anak-anak semakin mampu mengatur emosi mereka, mengembangkan identitas diri, dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai dan norma sosial. Masa pertengahan ini penting untuk pembentukan dasar pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian yang akan menjadi landasan bagi perkembangan selanjutnya saat anak memasuki masa remaja.