Tahap Lebih Satu Kata / Tahap Telegrafis
tahap perkembangan bahasa yang terjadi setelah tahap satu kata atau holofrase. Tahap ini muncul pada anak sekitar usia 18 hingga 24 bulan, meskipun waktunya dapat bervariasi antara individu. Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan dua kata atau lebih dalam kalimat pendek untuk mengungkapkan ide atau pesan mereka.
- Penggunaan lebih dari satu kata: anak mulai menggabungkan dua kata atau lebih untuk membentuk kalimat sederhana, seperti, “mama datang” atau “main bola.”
- Frasa pendek: kalimat masih sangat sederhana dan terdiri dari dua hingga tiga kata serta belum menggunakan kata sambung atau kalimat yang lebih kompleks.
- Ekspresi kebutuhan dan keinginan: kalimat untuk mengungkapkan kebutuhan, keinginan, atau perasaan mereka dengan lebih jelas. Mereka bisa meminta makanan, minuman, atau ingin bermain dengan mainan tertentu.
- Makna yang lebih jelas: meski kalimatnya masih sederhana, anak pada tahap ini cenderung mengungkapkan makna yang lebih jelas daripada menggunakan kata tunggal.
- Perlu dukungan bahasa: mereka masih memerlukan dukungan dari orang dewasa untuk memahami dan mengartikan makna kalimat mereka yang mungkin kurang lengkap.
- Perkembangan gramatikal: anak mulai mengenal beberapa konsep gramatikal dasar, seperti pembentukan kalimat dengan urutan yang benar, penggunaan kata ganti, dan penggunaan kata kerja dalam bentuk dasar.
Tahap Transformasional dan Morfemis / Diferensiasi
Pada tahap ini, anak mulai memahami dan menggunakan lebih banyak struktur bahasa yang kompleks, seperti perubahan kata kerja dan penggunaan morfem (unit morfologi) yang berbeda dalam kalimat mereka, biasanya terjadi pada anak-anak berusia sekitar 2,5 hingga 3 tahun dan terus berkembang seiring bertambahnya usia.
- Penggunaan lebih banyak morfem: anak mulai menggunakan lebih banyak morfem dalam kalimat mereka. Morfem adalah unit linguistik terkecil yang memiliki makna, seperti akar kata (contoh: “bermain”) atau imbuhan (contoh: “bermain-kan”).
- Penggunaan imbuhan: anak mulai mengenali dan menggunakan imbuhan seperti awalan (“ber-“, “me-“) atau akhiran (“-kan”, “-i”) dalam kalimat mereka untuk mengubah (masak menjadi memasak).
- Penggunaan kata ganti: mulai menggunakan kata ganti orang pertama, kedua maupun ketiga “saya,” “kamu,” atau “mereka” untuk menggantikan nama diri atau objek dalam kalimat.
- Pembentukan kalimat yang lebih kompleks: pada tahap ini mulai membentuk kalimat yang lebih kompleks dan lengkap, dengan struktur yang lebih mirip dengan kalimat dewasa. Mereka mungkin mulai menggunakan kalimat pertanyaan, kalimat perintah, atau kalimat yang mengandung klausa tambahan.
- Pemahaman yang lebih dalam tentang tata bahasa: anak mulai memahami beberapa konsep tata bahasa, seperti subjek, predikat, objek, dan hubungan antara kata-kata dalam kalimat.
- Kemampuan berbicara yang semakin lancar: anak mengalami peningkatan dalam kelancaran berbicara, sehingga mereka dapat mengungkapkan ide-ide mereka dengan lebih jelas dan kompleks.
Leave A Comment