Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak

Klinik My Lovely Child (MLC)

Editor : Rahmah El Fauziah

Jenis Kelamin

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam preferensi makanan dan kebiasaan makan antara anak laki-laki dan perempuan. Misalnya, laki-laki mungkin lebih cenderung mengonsumsi makanan yang kaya energi dan protein, sedangkan perempuan mungkin lebih memilih makanan rendah lemak dan tinggi serat. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh faktor biologis, norma sosial, dan persepsi diri terhadap berat badan dan citra tubuh.

Alergi

Alergi makanan pada anak dapat mempengaruhi kebiasaan makan mereka secara signifikan. Anak-anak dengan alergi makanan tertentu harus menghindari makanan yang memicu alergi mereka, yang bisa membatasi pilihan makanan mereka dan mempengaruhi asupan nutrisi secara keseluruhan.

Pekerjaan Ibu

Pekerjaan ibu dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak melalui berbagai cara. Misalnya, ibu yang bekerja penuh waktu mungkin memiliki waktu yang lebih terbatas untuk menyiapkan makanan rumah, yang bisa mengarah pada konsumsi makanan cepat saji atau makanan yang kurang bergizi. Sebaliknya, ibu yang memiliki waktu lebih fleksibel atau bekerja dari rumah mungkin lebih sering menyiapkan makanan sehat.

Pengetahuan Ibu

Pengetahuan ibu tentang nutrisi dan kesehatan dapat berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Ibu dengan pengetahuan nutrisi yang baik lebih cenderung menyiapkan makanan seimbang, mengenalkan berbagai jenis makanan kepada anak, dan menghindari makanan yang tidak sehat.

Pendapatan Orang Tua

Pendapatan keluarga berpengaruh terhadap akses terhadap makanan yang bervariasi dan berkualitas. Keluarga dengan pendapatan lebih tinggi mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap makanan sehat seperti buah-buahan segar, sayuran, dan daging berkualitas. Sebaliknya, keluarga dengan pendapatan lebih rendah mungkin lebih sering mengandalkan makanan olahan yang lebih murah dan kurang bergizi.

Pola Asuh Orangtua

Gaya pola asuh juga mempengaruhi kebiasaan makan anak. Pola asuh yang otoritatif, di mana orang tua memberikan pedoman yang jelas tentang makanan sambil tetap memperhatikan preferensi anak, seringkali dikaitkan dengan kebiasaan makan yang lebih sehat. Sebaliknya, pola asuh yang permisif atau otoriter dapat berkontribusi pada kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti makan berlebihan atau pemilihan makanan yang tidak sehat.

Setiap faktor ini dapat berinteraksi dengan faktor-faktor lain dalam kehidupan anak untuk membentuk kebiasaan makan mereka. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami faktor-faktor ini agar dapat mendukung pengembangan kebiasaan makan yang sehat pada anak.