Penyebab Tantrum pada Anak

Tantrum merupakan emosi yang disertai dengan hentakan kaki, memukul,

berguling-guling marah di lantai, dan beberapa anak juga ada yang

melampiaskan tantrum dengan cara menahan nafas yang pada umumnya anak

menyulitkan dan menguras tenaga, namun ini sebaliknya, tantrum ini disebut tantrum pasif.

Lalu, apa kita-kira penyebab dari tantrum itu sendiri?

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab tantrum pada anak :

Terhalangnya keinginan anak untuk mendapatkan sesuatu

Dalam konteks ini, ekspresi dari rasa frustasi anak akan keinginan yang tak didapat dan upaya untuk mengubah keputusan orang tuadianggap bisa dilakukan tantrum sebagai sikap protes anak kepada orangtua.

……….

Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Kebutuhan yang tidak terpenuhi bisa mengakibatkan frustrasi yang luar biasa bagi anak, dan karena belum memiliki kemampuan yang matang untuk mengelola reaksi emosional atau mengungkapkan kebutuhan mereka secara verbal ia memilih tantrum.

……….

Pola asuh yang tidak konsisten

Ketika anak menerima respons yang tidak konsisten dari orang tua atau pengasuh, mereka merasa bingung dan tidak aman mengenai apa yang diharapkan dari mereka oleh orangtua, dari perasaan tersebut anak lebih memilih mengeluarkan emosinya.

……….

Anak merasa tidak aman

Perasaan tidak aman berasal dari berbagai sumber, contoh anak pindah rumah atau kelahiran saudara baru. Dan ketika perasaan itu ada, anak kesulitan mengungkapkan ketakutan atau kecemasannya dengan kata-kata, sehingga memilih untuk mengekspresikan diri melalui ledakan emosi atau tantrum.

……….

Terlalu banyak mendapat kritik dari anggota keluarga

Kritik berlebihan membuat anak merasa tidak aman dan merasa dirinya tidak cukup baik, sehingga menimbulkan perasaan frustasi yang berujung pada tantrum. Sehingga sering menggunakan tantrum sebagai cara menghadapi situasi yang menantang.

……….

Kelelahan

Kelelahan atau kurang tidur pada anak dapat menyebabkan anak-anak lebih mudah marah dan mengalami tantrum.

……….