Cegah Stunting dengan MPASI
Editor : Rahmah El Fauziah
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak-anak, sehingga menyebabkan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya. Salah satu upaya pencegahan stunting melalui pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang bergizi dan seimbang ketika anak mulai memasuki usia 6 bulan. Berikut beberapa tips:
Pemberian Tepat Waktu
MPASI sebaiknya diberikan saat bayi berusia 6 bulan, karena kebutuhan nutrisi bayi meningkat, ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhinya kebutuhan tersebut. Pada tahap ini, bayi membutuhkan tambahan energi, protein, serta mikronutrien seperti zat besi, zinc, dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Sistem pencernaan bayi pada usia 6 bulan juga sudah lebih matang, sehingga mampu mencerna makanan padat dengan baik. Pemberian MPASI yang bergizi dan seimbang sangat penting untuk mencegah masalah kekurangan gizi dan mencegah stunting di masa depan.
Kualitas yang Baik
Pastikan MPASI yang diberikan kaya akan nutrisi, terutama protein, vitamin, dan mineral, untuk mendukung pertumbuhan optimal bayi. Protein sangat penting untuk perkembangan otot dan jaringan tubuh, yang bisa didapatkan dari makanan seperti telur, daging, dan ikan. Selain itu, sayuran dan buah-buahan memberikan vitamin serta serat yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan pencernaan yang sehat. Zat besi dan zinc, yang penting untuk perkembangan otak serta daya tahan tubuh seperti pemberian daging merah, ikan, dan sayuran hijau. Dengan memberikan variasi makanan yang kaya gizi, kebutuhan nutrisi bayi akan terpenuhi dengan baik, yang penting untuk mencegah stunting.
Variasi Makanan
Berikan MPASI dengan variasi bahan makanan agar anak mendapatkan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Jangan hanya fokus pada satu jenis makanan, karena setiap jenis makanan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Misalnya, protein dari daging, ikan, atau kacang-kacangan penting untuk pertumbuhan otot, sementara vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan berperan dalam menjaga kesehatan serta fungsi tubuh secara keseluruhan. Dengan memberikan variasi makanan, bayi tidak hanya terpenuhi kebutuhan nutrisinya, tetapi juga terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur, yang dapat membantu mengembangkan kebiasaan makan sehat sejak dini.
Kebersihan dan Keamanan
Pastikan makanan yang diberikan kepada bayi higienis dan aman demi mencegah risiko infeksi dan gangguan kesehatan. Salah satunya dengan selalu mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan pastikan semua bahan makanan dicuci bersih sebelum diolah. Alat makan bayi, seperti sendok, piring, dan botol, juga harus dipastikan dalam keadaan steril atau setidaknya bersih dari kuman. Kebersihan dalam penyiapan dan penyajian makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan bayi, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan lebih rentan terhadap infeksi. Dengan menjaga kebersihan dapat membantu mencegah gangguan pencernaan serta penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan optimal anak.
Frekuensi dan Porsi Makan
Sesuaikan frekuensi dan porsi makan bayi dengan usianya untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai dengan tahap perkembangannya. Mulailah dengan porsi kecil dan tekstur yang halus saat bayi baru memulai MPASI, sekitar usia 6 bulan, karena sistem pencernaannya masih dalam tahap penyesuaian. Seiring bertambahnya usia dan kemampuan makan bayi, secara bertahap tingkatkan porsi dan perkenalkan tekstur yang lebih kasar, seperti makanan yang dipotong kecil-kecil atau dihancurkan kasar. Frekuensi makan juga perlu ditingkatkan, dimulai dengan 1-2 kali sehari pada awal MPASI, kemudian menjadi 3-4 kali sehari di usia sekitar 9 bulan. Penyesuaian ini akan membantu bayi terbiasa makan berbagai jenis makanan serta memenuhi kebutuhan nutrisinya secara optimal.
Leave A Comment