Ciri-Ciri Speech Delay

Klinik My Lovely Child (MLC)
  1. Tidak Merespon Suara dan Adanya Kemunduran Perkembangan: Anak yang mengalami speech delay sering kali tidak merespons suara atau panggilan, menunjukkan adanya masalah dalam perkembangan komunikasi. Ini bisa menjadi tanda bahwa anak kesulitan memahami dan memproses informasi suara, yang merupakan dasar untuk perkembangan bahasa.
  2. Kesulitan Belajar Mengeja, Bahasa, Bahkan Matematika: Anak dengan speech delay mungkin menghadapi kesulitan dalam keterampilan akademis dasar, seperti mengeja, belajar bahasa, dan memahami konsep matematika. Kesulitan ini bisa terkait dengan kurangnya perkembangan bahasa yang memadai yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mempelajari dan memahami konsep baru.
  3. Tidak Tertarik untuk Berkomunikasi dan Sulit Memahami Perintah: Anak dengan speech delay mungkin menunjukkan ketidakminatan dalam komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Mereka mungkin tampak enggan untuk berbicara atau berinteraksi dengan orang lain dan sering kesulitan memahami instruksi atau perintah sederhana, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
  4. Mengeluarkan Kata atau Kalimat yang Tidak Biasa dan Bicara Lebih Lambat dari Anak Seusianya: Anak dengan speech delay sering kali menggunakan kata-kata atau kalimat yang tidak biasa dan berbeda dari anak-anak lain seusianya. Mereka mungkin berbicara dengan kecepatan yang lebih lambat atau dengan struktur kalimat yang tidak umum, yang membuat mereka sulit dimengerti oleh orang lain.
  5. Perkataannya Sulit Dimengerti Bahkan oleh Keluarganya Sendiri: Salah satu tanda utama speech delay adalah kesulitan bagi anak dalam membuat kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti, bahkan oleh anggota keluarga yang akrab dengan cara bicara anak. Ini menunjukkan adanya gangguan dalam kemampuan fonologis atau artikulasi anak.
  6. Kesulitan Memahami Perkataan Orang Dewasa: Anak-anak yang mengalami speech delay mungkin juga kesulitan dalam memahami apa yang dikatakan oleh orang dewasa. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengikuti percakapan atau instruksi, yang merupakan bagian penting dari komunikasi sehari-hari.
  7. Kesulitan Berteman, Bersosialisasi, dan Mengikuti Permainan: Keterlambatan dalam perkembangan bahasa sering kali berdampak pada kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin pertemanan, mengikuti aturan permainan, atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok karena keterbatasan dalam komunikasi verbal.

Masing-masing ciri ini menunjukkan pentingnya evaluasi dan intervensi dini untuk membantu anak dengan speech delay dalam mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi mereka secara optimal.