Terapi pada Gangguan Tumbuh Kembang

Evaluasi dan aneka terapi terhadap kelainan tumbuh kembang seperti autisme, ADHD, sindroma Down, Cerebral Palsy dan berbagai kebutuhan khusus lainnya, meliputi:

Terapi Sensorik Integrasi

Terapi Sensori Integrasi merupakan terapi yang bertujuan memperbaiki gangguan tumbuh kembang anak, gangguan belajar, gangguan interaksi soosial atau pun gangguan perilaku lainnya melalui penekanan stimulasi terhadap tiga indra utama yaitu taktil (raba, cahaya, sentuhan, nyeri, suhu), vestibular (keseimbangan) dan proprioseptif (kemampuan tubuh dalam mengenali posisi dan gerakan tubuh secara spontan).

Fisioterapi

Fisioterapi merupakan terapi yang bertujuan untuk mengembangan, memelihara dan mengembalikan kemampuan maksimal gerak dan fungsi yang terganggu akibat penyakit.

Terapi Wicara

Terapi wicara merupakan terapi yang bertujuan untuk memperbaiki  berbagai gangguan dalam prilaku berkomunikasi agar anak mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial secara baik dan wajar.

Terapi Okupasi

Terapi okupasi merupakan terapi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan individu melalui pelaksanaan berbagai aktivitas fungsional yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Terapi ini memperhatikan kemampuan/potensi sekaligus keterbatasan/’kecacatan’ yang dimiliki individu dengan memberikan berbagai bentuk aktivitas yang bertujuan, bermakna dan disenangi sehingga anak nyaman dalam menjalankan terapi. Dengan demikian, diharapkan individu mampu mencapai kemandirian dalam beraktivitas, produktif dalam bekerja, mampu merawat diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari serta mampu memanfaatkan waktu luang untuk melakukan berbagai hobi yang disenangi.

Sebelum dilakukan terapi, pasien anak akan diperiksa terlebih dahulu oleh Spesialis Anak (Tumbuh Kembang) atau Spesialis Rehabilitasi Medik. Gangguan tumbuh kembang diberikan terapi oleh terapis yang berpengalaman di bawah pengawasan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik.